Aku berteleku di jendela
Memandang tanahMu yang menghampar
Melihat anak-anak yang sedang leka suka bercanda
Pemandangan biasa
Aku alih mataku ke langit
Aku lihat bintang penuh menghiasi pekat malam
Aku tenung bulan yang makin tua
Oh Allah, betapa indahnya di dalam kelam!
Aku tercium bau syurga
Aku nampak penghuninnya
Dia tersenyum
Menjemput aku ke dalam
Tapi kakiku tak mampu terbang
Mataku kian basah
Aku
Tak boleh lagi ke sana
Biar api dari neraka menyala-nyala
Biar hangatnya terasa-rasa
Mataku masih di syurga
Ia berkilau, berkerdipan bercahaya
Wahai
Demi Tuhan yang menjadikan bintang
Demi Tuhan yang menciptakan kelam
Demi Tuhan yang membuatkan sekalian alam
Dengan sepenuh sayang
Engkau Ya Allah
Yang terlalu kasih
Yang mencipta aku dengan sepenuh cinta
Aku datang pada malam ini hai Tuhan
Membawa segunung dosa di belakangku
Dosa yang telah merantai aku
Yang memberatkan aku
Yang menyeksa diriku
Yang menyebabkan kaki ku
Kekal pegun di atas dunia
Tak mampu ke sana
Hai Tuhan yang terlalu cinta
Aku datang ya Allah
Mengharap redup pandangan Mu
Mencari belai kasih Mu
Kasihani aku
Hapuskan dosa ku
Dosa yang telah ku lakukan dengan penuh suka
Dosa yang aku lakukan tanpa melihat bara neraka
Aku alpa, jauh!
Ya, aku, yang menzalimi diri sendiri!
Hai Tuhan yang menciptakan syurga
Alangkah ruginya aku di dunia
Andai aku kembali ke sana, masih dibelengu dengan dosa
Allah..
Maafkan aku
Ampuni diriku
Terimalah aku
Biar jiwa ini tenang
Biar aku boleh terbang
Biar nanti, aku boleh menatap
WajahMu yang terang
25 Ramadan 1431
Tingkap utama
Bayt7
Irbid Jordan
3 comments:
patutlah sungguh merasa indahnya malam ini.
berpuisi pula.
menulis tentang Tuhan (doa sebenarnya) itu sungguh lain kan?
Allah..
Power. Sungguh ! :)
mantopp.
berpuisi dan mengajar.
peh.
Post a Comment